Langsung ke konten utama

Aku yang Pernah Putus Asa

Aku adalah seorang siswa dari salah satu sekolah di Jawa Tengah, aku berada pada kelas tingkat akhir,  aku jauh dari bapak ibuku,  aku merantau jauh demi menuntut ilmu.
Disaat aku berada pada tingkat akhir,  aku bercita-cita ingin menjadi dokter, untuk itu apapun aku lakukan,  dari mulai les sampai malam,  belajara dan di setiap malamku berdoa semoga cita-citaku terwujud.
Hingga pada saatnya datang, hari dimana Tes masuk perguruan tinggi.  Aku berangkat ke Semarang bersama temanku,  aku sudah terbiasa tidak di antar orang tua,  jauhku dari mereka mengajarkanku sikap kemandirian.
Di semarang aku melaksanakan tes SBMPTN,  aku berusaha semampuku,  mengerjakan sebisaku, di tiap hariku berdoa semoga aku bisa diterima di iniversitas favoritku, hingga hari pengumuman datang,  aku pun langsung membuka pengumuman itu,  namun tidak ada namaku dalam daftar siswa yang diterima. Disitu aku sudah mulai putus asa,  marah,  sedih,  kecewa. Namun ada orang tuaku yang selalu mendukungku,  memberiku semangat. Hingga akhirnya aku mendaftarakan diri lewat jalur mandiri,  namun apa hasilnya?  Hasilnya pun tetap sama,  aku belum di terima. Hingga akhirmya orang tuaku menawariku untuk sekolah di swasta,namun aku berfikir kasihan mereka, sekolah di swasta itu malah.
Dan akhirnya aku pun meminta  untuk berehenti 1 tahun,  akhirnya aku pun berjuang lagi,  pagi, siang,sore aku les untuk bisa lolos SBMPTN di tahunberikutnya. Setiap malamku berdoa,  memohon kepada Allah, namun pada saat hari pengumuman,  lagi-lagi namaku tidak ada
Apa yang kalian rasakan jika dalam posisiku? Sungguh kecewa bukan?  Menangis,  marah, kecewa pada diri sendiri
Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan,  aku sudah banyak merepotkan kedua orang tuaku,  aku sungguh malu tidak pernah membuat mereka bangga,aku hanya menyudahkan mereka.
Lagi-lagi disaatku terpuruk yang menguatkanku adalah orang tua ku,  mereka menasehatiku,  menyemangatiku untuk bangkit,  hingga akhirnya sekarang aku kuliah di daerah ku sendiri
Kata Bapak "seng penting golek ilmu rak kudu seng adoh² seng penting tujuane ngilangake kebodohan"
Sekarang alhamdulillah aku belajar ikhlas dan sabar menerima semua ini.
Aku yakin ini adalah jalan terbaik menurut  Allah Swt.  Aku harus jalani lillahi Ta'ala dan untuk membahagiakan orang tua.

Komentar